Kyaiktiyo, pagoda di atas batu emas yang disangga rambut Buddha
Merdeka.com - Pagoda ini adalah salah satu tempat ibadah dengan arsitektur paling unik yang ada di Myanmar. Pagoda Kyaiktiyo yang kadang lebih dikenal dengan nama Pagoda Batu Emas menurut Wikipedia adalah tempat suci paling penting untuk umat beragama Buddha di Myanmar setelah Pagoda Shwedagon dan Pagoda Mahamuni.Letak pagoda ini ada di Negara Bagian Mon, tepatnya di bagian utara pantai Tenasserim. Pagoda berukuran mungil itu berdiri di atas sebongkah batu berwarna emas yang letaknya tepat di ujung tebing bukit Kyaiktiyo setinggi 1100 meter di atas permukaan laut. Dengan batu granit berwarna emas mencolok yang tampak seolah nyaris jatuh dari tebing membuat keberadaan kuil ini tampak menonjol bahkan dari kejauhan.
Photo by Dangngo.com via www.flickr.com Batu berlapis cat emas yang sangat sering dikunjungi peziarah ini menurut legenda bisa berdiri tegak di tepi tebing karena disangga sehelai rambut Buddha Gautama. Konon sang Buddha memberikan sehelai rambutnya kepada seorang biarawan bernama Taik Tha. Taik Tha kemudian memberikan helai rambut itu kepada raja, dengan harapan sang raja akan mengabadikan rambut itu dalam sebuah batu berbentuk seperti kepala pertapa itu.
-
Apa itu Candi Simbatan? Candi Simbatan merupakan salah satu peninggalan sejarah yang hingga kini masih terus dilestarikan masyarakat setempat.
-
Dimana patung batu itu ditemukan? Seperti yang ditulis departemen tersebut dalam unggahan Facebook yang diterjemahkan, ukiran tersebut ditemukan di dekat perbatasan Kamboja, di distrik paling selatan provinsi Buriram.
-
Apa fungsi tugu batu tersebut? Batu ini disebut 'miliarium', merupakan penanda penting atau semacam tugu di sepanjang sistem jalan raya Kekaisaran Romawi.
-
Apa itu Gedung Menggantung? Menara Analemma adalah sebuah konsep bangunan yang direncanakan untuk digantung di atas Kota New York.
-
Bagaimana bentuk Candi Simbatan? Struktur bangunan tidak menjulang tinggi seperti tempat peribadatan lainnya, tapi lebih mirip dengan petirtaan. Sebaliknya, Candi Simbatan justru berbentuk bak kolam pemandian.
-
Dimana hiasan gading itu ditemukan? Sebuah hiasan gading yang diperkirakan berusia sekitar 2.800 tahun ditemukan selama penggalian arkeologi di Kota Kuno Hattusa, Çorum, Turki.
Photo by dailynewsdig.com
Photo by flickrhivemind.net
Sang raja yang menurut kepercayaan memiliki kesaktian dan mewarisi keahlian alkimia dari ibunya yang seorang titisan naga betina lantas mengabulkan permintaan Thaik Tha. Setelah menemukan batu yang sesuai di dasar laut didirikanlah pagoda tersebut di atas puncak bukit Kyaiktiyo, lengkap dengan pagoda kecil yang memuat rambut sang Buddha tadi.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ditemukan kondisi arca ini terdiri dari beberapa bagian yang terbuat dari batu granit.
Baca SelengkapnyaBangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda
Baca SelengkapnyaBatu itu sempat tidak bisa dipindahkan dari tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaArca ini merupakan salah satu bukti kesaktian Raja Kediri, Jayabaya.
Baca SelengkapnyaPotret terbaru tempat istirahat Raja Hayam Wuruk saat mengembara keliling Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPara pembesar Majapahit mengunjungi candi ini pada bulan khusus.
Baca SelengkapnyaRumah persegi empat ini memiliki ciri khas berbentuk panggung dengan tinggi kurang lebih 1 hingga 2 meter yang terletak di Desa Kenali.
Baca SelengkapnyaRumah adat Batak ini menunjukkan bagaimana kehidupan masyarakat yang sebenarnya.
Baca SelengkapnyaSaat bencana erupsi dan tsunami berlangsung, banyak warga yang berlindung di dekat makam.
Baca SelengkapnyaBerusia lebih dari 650 tahun, gapura ini masih berdiri megah hingga sekarang
Baca SelengkapnyaPintu masuk Kabupaten Banyuwangi ini memiliki sejumlah kisah terkenal
Baca SelengkapnyaSitus yang saat ini tengah diekskavasi itu, menemukan kemegahan pada pagar yang mengelilinginya.
Baca Selengkapnya