Potret Megah Kuburan Orang Eropa di Kota Malang, Ada Makam Pendiri Lokalisasi Terbesar Asia Tenggara
Kuburan orang Eropa di Kota Malang berdiri megah di lahan seluas 120.000 m2. Pendiri lokalisasi terbesar di Asia Tenggara juga dikubur di sini.
Di sini juga ada jejak organisasi Freemason, organisasi rahasia yang anggotanya tokoh-tokoh besar
Potret Megah Kuburan Orang Eropa di Kota Malang, Ada Makam Pendiri Lokalisasi Terbesar Asia Tenggara
Kompleks Kuburan Sukun di Kota Malang ini unik karena punya koridor pintu di bagian depannya. Tak hanya itu, di sisi kanan dan kiri koridor pintu ada gedung yang difungsikan sebagai perkantoran.
(Foto: Google Maps massool)
-
Siapa yang dimakamkan di Kota Batu? Jan Dinger merupakan seorang administrator, direktur dari Bank Excompto, serta seorang tuan tanah dari berbagai kebun gula, teh, kopi, dan kina di Jawa Timur. Jan Dinger lahir di Amsterdam pada 16 Agustus 1835. Jan Dinger meninggal di daerah Tulungrejo pada 2 Maret 1917.
-
Dimana makam bangsawan ini ditemukan? Makam ini ditemukan di sebuah Taman Arkeologi El Caño.
-
Dimana lokasi Makam Kuno ditemukan? Belasan makam ini ditemukan para arkeolog dari Institut Arkeologi Margulan saat melakukan penggalian di daerah Tautekeli di distrik Katon-Karagay.
-
Dimana kuburan kuno ditemukan? Kuburan ini ditemukan di persimpangan penting jalur perdagangan kuno di gurun Negev, Israel.
-
Dimana kuburan massal ditemukan? Dalam Konferensi Alekseyev Readings di Institut Riset Anuchin dan Museum Antropologi Moskow, ilmuwan mengungkapkan ditemukan total 300 mayat pada sembilan liang lahat di Yaroslavl.
-
Di mana lokasi makam kuno di Sukoharjo? Di Desa Triyagan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, terdapat sebuah makam kuno.
Kompleks kuburan yang awalnya diperuntukkan bagi orang-orang Eropa ini dirancang oleh arsitek kenamaan, Thomas Karsten. Ia merancang bagian tengah tampak lebih tinggi dan menonjol dari bangunan di sebelah kanan dan kirinya.
(Foto: Google Maps Imam Cahyono)
Bagian tengah otomatis menjadi fokus perhatian karena lebih tinggi dan bentuknya unik. Jika diibaratkan, bagian tengah adalah kepala burung. Sementara bangunan di kanan dan kiri yang difungsikan sebagai kantor diibaratkan sebagai sayapnya.
(Foto: Google Maps)
Selain berfungsi sebagai pintu gerbang, konstruksi ini menjadi akses lalu lalang mobil jenazah atau peziarah yang akan berkunjung ke Koeboeran Soekoen yang saat ini dikenal dengan nama TPU Sukun Nasrani.
(Foto: Google Maps)
Sejarah
Pada awal pembangunannya, makam di Jalan S. Supriadi difungsikan sebagai tempat peristirahatan terakhir kaum Eropa yang berada di Kota Malang. Kompleks makam ini dulu disebut Europese Begraafplaats Soekoen te Malang (Kuburan orang Eropa di Malang).
Pembangunannya pertama kali dilakukan pada masa Bouwplant III yakni pada masa pemerintahan Wali Kota Malang pertama, H I Bussemakaer (1919-1929). Dewan Kota (Gemeenteraad) memilih wilayah Sukun yang terdapat di sebelah tenggara Kota Malang dengan tujuan membuka geliat wilayah Sukun yang saat itu masih terisolasi karena terbelah oleh Sungai Sukun.
Sebelumnya, rencana pembangunan kuburan kaum Eropa di daerah Lowokwaru, Buring dan Kauman menuai protes. Sementara di daerah Sukun, rencana pembangunan diterima warga setempat.
(Foto: Google Maps Peter Af)
Wilayah Sukun yang merupakan pintu masuk ke Kota Malang dari arah Blitar juga menjadi pertimbangan kenapa lokasi ini dipilih sebagai kompleks pemakaman
Kuburan Orang Kaya
Mengutip laman resmi Pemkot Malang, kompleks pemakaman Sukun memang diperuntukkan bagi golongan Eropa yang berstrata sosial tinggi. Bangunan makam yang indah dilengkapi jirat, prasasti, patung malaikat bahkan tak jarang ada yang menyematkan puisi di atas marmer berharga mahal.
Salah satu sosok yang dimakamkan di sini adalah pendiri lokalisasi Dolly Surabaya yang dulu dikenal sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, namanya Dolira Advonso Chavid.
(Foto: Google Maps Rudy Prayitno)