Arkeolog Temukan Bekas Lahan Pertanian Berusia 5.000 Tahun, Berisi Kapak Sampai Sisa Benih Tanaman
Situs ini sempat terbengkalai selama satu abad sebelum dilakukan penggalian baru-baru ini.
Seorang arkeolog asal Maroko, Youssef Bokbot berhasil mengungkap misteri situs arkeologi kuno yang terabaikan hampir satu abad. Situs ini pertama kali ditemukan oleh penjajah Prancis pada tahun 1930-an yang disebut Oued Beth.
Situs arkeologi Oued Beth ini terletak di Afrika di luar Sungai Nil atau sekarang disebut Maroko. Bokbot bekerja sama dengan pakar lain untuk melakukan penggalian di situs tersebut dan menemukan sisa-sisa peralatan pertanian.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi di Maroko? Para ahli paleontologi di Maroko telah menemukan sisa-sisa fosil spesies kadal laut yang sangat besar dan belum pernah dilihat sebelumnya dengan gigi "seperti belati".
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Maroko? Sebuah penemuan menggemparkan dunia paleontologi, ketika para ilmuwan menemukan fosil dinosaurus berparuh bebek seukuran kuda poni di Maroko.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Artefak apa yang baru ditemukan oleh para arkeolog? Para arkeolog menemukan patung kuda pertama yang dibuat manusia. Patung berbentuk kuda kecil tersebut terbuat dari gading mammoth ini telah ada sejak Zaman Paleolitikum Atas, 35.000 tahun lalu.
Giulio Lucarini, arkeolog asal Institut Ilmu Warisan di Universitas Italia mengatakan kepada Live Science bahwa di situs tersebut ditemukan pecahan tembikar dan kapak yang dipoles dalam jumlah yang sangat banyak.
Dilansir Live Science, uji radiokarbon pada sampel arang dan benih mengungkap situs tersebut berasal dari sekitar 3.400 hingga 2.900 SM. Kelompok yang mendiami situs ini kemungkinan memiliki latar belakang genetik yang beragam.
Bokbot menuliskan pada studi yang diterbitkan tahun 2023, para penggembala tradisional dari Sahara, serta orang-orang yang berasal dari Semenanjung Iberia dan Timur Tengah, kemungkinan telah menetap di daerah ini.
Sisa Benih
Para peneliti memperkirakan masyarakat yang mendiami situs ini telah melakukan pertanian dan penggembalaan. Hal tersebut ditunjukan dari bukti temuan benih-benih jelai, gandum, kacang polong, zaitun, dan pistachio serta sisa-sia domba, kambing, babi dan sapi.
Mereka juga diperkirakan telah melakukan perdagangan dengan banyak kelompok masyarakat. Hal tersebut terbukti dari banyaknya temuan tembikar dan kepala kapak batu yang kemungkinan besar diperdagangkan dengan banyak masyarakat Zaman Perunggu dan Tembaga, seperti masyarakat di Semenanjung Iberia dan, mungkin, Mesir dan Mesopotamia.
- Arkeolog Temukan Perkampungan Zaman Batu Berusia Sekitar 8.000 Tahun, Dibangun di Atas Dataran Tinggi
- Arkeolog Temukan Makam Prajurit Zaman Besi dari Abad Ke-3 SM, Berisi Pedang dan Perisai
- Arkeolog Temukan Pahatan Bergambar Keledai di Lantai Rumah Berusia 13.000 Tahun, Ada Makna Tersembunyi di Baliknya
- Arkeolog Temukan Kuburan Berusia Hampir 4.000 Tahun di Bukit Terpencil, Ada Kotak Batu Berisi Benda Misterius
Sebelumnya, para arkeolog mengira situs Oued Beth hanya dihuni oleh para pengumpul dan pemburu melihat tak pernah ditemukannya sisa-sisa peninggalan pertanian. Namun, dengan ditemukannya situs ini membantu mengungkap misteri kehidupan manusia purba yang hidup di luar Sungai Nil.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti