Arkeolog Temukan Saluran Air Berusia 2.000 Tahun Sepanjang 4 Kilometer, Dibangun Zaman Romawi
Saluran ini berada di bawah kota kuno yang dibangun 5.000 tahun lal
Arkeolog di Turki menemukan saluran air berusia 2.000 tahun saat menggali di situs arkeologi Kemerhisar, lingkungan Bor di Niğde.
Kemerhisar merupakan situs yang dilindungi. Dulu kota ini dikenal sebagai Tuwanuva pada zaman Het dan Tyana pada zaman Romawi. Kota Kuno Tyana, yang berada di bawah sebagian besar Kemerhisar, merupakan pemukiman penting yang pernah menjadi ibu kota Kerajaan Cappadocia Selatan pada Periode Romawi Akhir.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di saluran pembuangan kuno Romawi? Arkeolog menemukan patung dewa Yunani, Hermes, dengan panjang 2 meter, di Bulgaria tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Yunani.
-
Apa temuan arkeolog yang penting dalam penggalian pangkalan militer Romawi kuno ini? Dalam penggalian itu arkeolog menemukan bagian Via Pretoria, jalan utama di markas tersebut dan juga podium berbentuk setengah lingkaran serta area jalan berbatu yang menjadi bagian dari bangunan besar untuk umum.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan kota Romawi kuno itu? Para arkeolog Prancis belum lama ini melakukan penggalian di lingkungan tua Hôtel Dieu Rennes di barat laut Perancis. Melansir laman arkeonews.net, Jumat (5/7) Institut Nasional Penelitian Arkeologi Pencegahan Perancis melaporkan penggalian di bawah rumah sakit kuno sejak abad ke-19 itu dimulai pada tahun 2022. Dua tahun setelahnya, para Arkeolog berhasil mengungkap temuan kota kuno tersebut dan sisa bukti kehidupan sehari-hari Romawi di zamannya.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di vila Romawi kuno yang tenggelam? Bagian vila yang ditemukan adalah lantai marmer yang sangat indah.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di kuil milik Kaisar Romawi Kuno? Di antara temuan-temuan lainnya, para arkeolog menemukan bagian lantai keramik, yang diyakini sebagai bagian dari alun-alun Agora, serta sebuah plakat marmer untuk menghormati kaisar Romawi, dengan seluruh teksnya yang masih utuh.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Irulegi yang mengungkap bahasa kuno? Para peneliti menemukan bukti langka tentang bahasa kuno misterius dalam cetakan tangan perunggu berusia 2.100 tahun.
Selama zaman Romawi, kota ini dibangun secara besar-besaran dan menjadi pemukiman besar dengan istana, kuil, saluran air, dan pemukiman lainnya. Kota ini juga merupakan pusat pengaruh agama yang penting pada periode Romawi sebelum Kristen dan setelah masuknya Kristen.
Ketua tim penggalian sekaligus anggota fakultas Departemen Arkeologi Universitas Aksaray, Profesor Osman Doğanay, mengatakan bahwa kota kuno Tyana dapat dianggap sebagai kota kuno Efesus di Anatolia Tengah.
“Ini adalah kota kuno pertama yang terbuka ke Anatolia Tengah setelah Gülek Pass, menjadikannya lokasi yang penting. Karena lokasi ini, telah terus dihuni setidaknya selama 5.000 tahun," jelasnya, dikutip dari Arkeonews, Kamis (26/9).
"Kotamadya Kemerhisar saat ini dibangun di atas kota kuno ini. Kami memulai penggalian arkeologi di sini pada tahun 2016. Tahun ini, di bawah proyek ‘Warisan untuk Masa Depan’ dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, kami melanjutkan penggalian untuk membuka jalan saluran air bagi pengunjung.”
Dibuka Untuk Turis
Bagian bawah tanah saluran air, yang panjangnya kira-kira 3 hingga 4 kilometer dan tinggi 10 hingga 11 meter, akan dikembalikan ke kemegahan aslinya. Dibangun pada zaman Romawi, tujuan saluran air ini adalah untuk mengangkut mata air dari kolam Romawi kuno yang terletak di Kota Bahçeli ke Tyana.
- Arkeolog Temukan Kota Kuno 1.000 SM yang Tak Pernah Disangka Keberadaannya
- Arkeolog Temukan 'Kerajaan Tersembunyi' di Kota Romawi Kuno Berusia 2200 Tahun, Ada 57 Situs yang Saling Terhubung
- Arkeolog Temukan Patung Dewa Yunani Berusia 2.300 Tahun di Selokan Kuno, Panjangnya 2 Meter dan Masih Utuh
- Arkeolog Temukan Pangkalan Militer Romawi Berusia 1.800 Tahun, di Sini Lokasinya
Doganay mengatakan kota kuno Tyana, yang menampung saluran air dan memiliki koridor trotoar sepanjang 1.500 meter, akan dapat diakses oleh wisatawan setelah pekerjaan selesai. Arkeolog juga menemukan puing-puing akibat banjir.
“Penggalian mengungkapkan adanya lapisan banjir yang padat di kota. Terdapat lapisan banjir setebal kurang lebih 3,5 hingga 4 meter di sini. Saluran air ini awalnya setinggi 10-11 meter, dan fasad megahnya terlihat saat pertama kali dibangun. Selain itu, berdekatan dengan saluran air terdapat tembok era Helenistik yang dibangun sebelumnya. Namun saat banjir datang, mengubur sekitar 4 meter lokasi tersebut. Kami akan mengungkap struktur besar saluran air ini,” papar Doganay.