Ilmuwan Temukan Peta Tiga Dimensi Tertua di Dunia Berusia 18.000 Tahun, Tercetak di Lantai Gua
Peta ini dibuat oleh para pemburu-pengumpul dari Zaman Paleolitikum.
Ilmuwan menemukan peta tiga dimensi (3D) tertua di dunia saat mengeksplorasi gua Ségognole 3 di selatan Paris, Prancis.
Saat memasuki gua, para ilmuwan menemukan ukiran di lantainya yang menyerupai fitur geografis Lembah Sungai École di sekitarnya, yang berpotensi menunjukkan bahwa ini adalah model skala yang dirancang dengan sengaja.
-
Bagaimana fosil manusia purba di Sangiran ditemukan? Fosil ini pertama kali ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada tahun 1934 dengan bantuan penduduk setempat.
-
Di mana tim arkeolog menemukan perkakas batu dan kerangka manusia purba? Saat menjelajahi gua di Jerman, tim arkeolog menemukan koleksi langka artefak dan kerangka manusia purba, termasuk beruang gua.
-
Bagaimana para ahli paleontologi meneliti pertumbuhan dan perkembangan spesies paus purba ini? Melalui analisis detail gigi dan tulang Tutcetus menggunakan pemindaian CT (CT-Scan), tim merekonstruksi pertumbuhan dan perkembangan pola spesies ini.
-
Di mana fosil manusia purba ditemukan? Fosil ini ditemukan di gua Heaning Wook Bone di Cumbria, Inggris.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi? Para ahli paleontologi menemukan spesies cumi-cumi vampir yang sebelumnya tidak diketahui.
-
Kapan para arkeolog menemukan fosil manusia purba spesies baru ini? Dilansir Ancient Origins, arkeolog pertama kali menemukan fosil ini di Hualongdong, China Timur pada 2019 lalu.
Ukiran rumit ini dibuat para pemburu-pengumpul zaman Paleolitikum lebih dari 20.000 tahun yang lalu. Para ilmuwan menduga peta ini memiliki tujuan praktis dan spiritual, seperti dikutip dari laman All Thats Interesting, Jumat (10/1).
Setelah mengamati aliran air melalui ukiran tersebut, para peneliti menyadari garis-garis tersebut terorganisir dan memiliki tujuan.
Para peneliti menemukan garis-garis di dasar gua, yang berusia lebih dari 20.000 tahun, memiliki kemiripan yang luar biasa dengan saluran air, bukit, dan fitur geografis lain dari lembah di sekitarnya. Dalam penelitian yang dipublikasikan di Oxford Journal of Archaeology, para ilmuwan berhipotesis bahwa ukiran lantai gua ini mewakili model skala lingkungan setempat, menjadikannya mungkin peta 3D tertua di dunia.
“Motif ukiran dan hubungannya dengan ciri-ciri alam pada batupasir tempat penampungan dapat dibandingkan dengan ciri-ciri geomorfologi utama pada lanskap sekitarnya. Lantai yang diukir bukan sekedar peta tetapi lebih seperti model miniatur lanskap sekitarnya, yang berpotensi menjadi model 3D wilayah Paleolitikum pertama di dunia,” tulis para peneliti dalam studi mereka.
Sistem Reproduksi Wanita
Jika dikonfirmasi sebagai peta 3D, penemuan ini menawarkan wawasan menarik mengenai kemampuan kognitif dan praktik spiritual masyarakat Paleolitikum.
- Sedang Menggali untuk Bangun Jalan Raya, Arkeolog Temukan Pemukiman Berusia 7.000 Tahun Berisi Bengkel Kuno
- Arkeolog Tak Sengaja Temukan Mutiara Gua Pertama di Dunia, Berisi Tembikar dari Zaman Romawi
- Ilmuwan Temukan Spesies Baru Dinosaurus yang Hidup 72 Juta Tahun Lalu, Panjangnya Sampai 4 Meter
- Ilmuwan Pertama Kali Temukan Fosil Kromosom Purba, Masih Utuh dan Tersusun Rapi dalam Kulit Mamut Berbulu Berusia 52.000 Tahun
Selain itu, ukiran tersebut berisi ukiran yang melambangkan sistem reproduksi wanita, termasuk cekungan berbentuk vulva. Gambar binatang, seperti kuda, juga ditemukan di Ségognole 3.
“Karakteristik geomorfologi alami dari tempat perlindungan Ségognole 3 memberikan disposisi yang tepat untuk menanamkan representasi feminitas yang terfragmentasi ini, sebuah tema yang jelas menunjukkan pentingnya selama Paleolitik Muda,” tulis para peneliti.