Bertahun-Tahun Dipakai Warga untuk Kandang, Arkeolog Ungkap Tempat Ini Ternyata Pemandian Romawi Kuno
Pemandian ini ditemukan di kota kuno Herakleia di Turki.
Arkeolog di Turki menemukan pemandian dan mosaik Romawi saat melakukan penggalian di kota kuno Herakleia di distrik Milas, Mugla. Mosaik tersebut merupakan lantai pemandian dengan gambar binatang seperti buaya, lumba-lumba, flamingo, dan belut. Tempat tersebut dulu digunakan penduduk desa sebagai kandang.
“Pemandian era Romawi adalah bangunan yang paling terpelihara di wilayah tersebut. Kami menggali timbunan sepanjang 2 meter dan menemukan kamar mandi, mengidentifikasi fungsi dan tahapan penggunaannya. Ini mengandung data arkeologi penting,” jelas ketua tim penggalian, Profesor Zeliha Gider Büyüközer, Profesor Arkeologi di Universitas Selçuk, dikutip dari Arkeonews, Senin (6/1).
-
Kapan Pemandian Romawi dibangun? Pemandian ini berasal dari sekitar abad ke-3 sampai ke-4 Masehi.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di situs pemukiman kuno? Para arkeolog menemukan sekitar seratus biji-bijian sereal yang bertunas di Archondiko, rumah seorang Archon atau penguasa di zaman kuno.
-
Dimana para arkeolog menemukan makam kuno itu? Para arkeolog bersama 6.500 relawan menemukan sekitar 1.000 gundukan kuburan kuno di Belanda hanya dalam waktu empat bulan.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di pemukiman kuno? Selama pekerjaan konstruksi untuk jalan lingkar Praha di Wilayah Bohemia Tengah, Republik Ceko, arkeolog menemukan pemukiman kuno dari Zaman Neolitikum Akhir hingga Zaman Kalkolitikum Awal. Arkeolog menemukan delapan bangunan berbentuk kolom panjang yang berasal dari 7.000 tahun lalu.
-
Dimana rumah Romawi kuno itu ditemukan? Rumah Romawi kuno ini ditemukan saat penggalian di Malta, negara yang berada di Laut Mediterania.
-
Bagaimana makam romawi itu ditemukan? Penemuan kuburan tersebut terjadi saat perusahaan konsultan ADAS sedang melakukan survei di area tempat parkir Pasar Ternak Abingdon, sebelum dimulainya proyek perbaikan tempat parkir oleh Dewan Distrik Vale of White Horse dan Thames Water.
Salah satu desain mosaik yang paling menakjubkan yang ditemukan di pemandian tersebut adalah mosaik yang bergambar enam ekor buaya yang saling memandang satu sama lain. Banyak yang menduga kawasan tersebut dulunya merupakan rumah bagi buaya. Namun karena buaya bukan hewan asli wilayah ini, kemungkinan besar seniman mosaik yang pernah melihat buaya secara langsung menggambarkannya dengan cermat dan teliti.
“Ini menunjukkan sang seniman mungkin adalah seorang seniman keliling, mungkin pernah bekerja di daerah yang pernah dihuni buaya,” jelas Büyüközer.
Pada bagian tepidarium (penghangat) pemandian, ditemukan flamingo di antara empat figur lumba-lumba yang ditempatkan di sudut dan figur belut yang diukir dengan batu merah di mulut flamingo.
“Flamingo adalah burung yang masih ditemukan di wilayah ini hingga saat ini. Sang seniman menggambarkan hewan-hewan yang ia amati di geografi ini, menjadikan mosaik tersebut mencerminkan lingkungan setempat,” kata Buyukozer.
Pemandian Romawi digunakan untuk berbagai keperluan oleh penduduk desa setempat selama bertahun-tahun.
“Pada suatu waktu, pemandian itu digunakan sebagai kandang. Pemilik saat ini memberi tahu kami bahwa mereka telah mengikat hewan mereka di sini. Area di sebelah pemandian masih digunakan sebagai kandang,” pungkas Buyukozer.