Menelusuri Sejarah Sumur Bandung, Lokasi yang Tercipta dari Tancapan Tongkat Bupati
Merdeka.com - Jika mendengar istilah Sumur Bandung tentu kita langsung teringat sebuah kecamatan wilayah kota kembang tersebut. Namun ternyata, Sumur Bandung merupakan sebuah warisan sejarah yang memang benar adanya.
Seperti diketahui, di Kota Bandung terdapat dua buah sumur yang disebutkan melegenda dan berada tak jauh dari bibir sungai Cikapundung. Konon ke dua sumur tersebut juga sisa peninggalan masa lampau yang jadi tonggak berdirinya dari Ibu Kota Provinsi Jawa Barat tersebut.
Sumur pertama keadaannya cukup terawat, dengan lokasi yang saat ini berada di dalam bangunan gedung PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten, Jalan Asia Afrika dan yang kedua berada di lahan bekas Palaguna Alun-alun Kota Bandung.
-
Kapan sumur mulai digunakan? Sumur air telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno sebagai sumber air yang penting untuk kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana sumur tua tersebut membantu warga? 'Warga yang ngambil itu rata-rata dari Kampung Kebasiran, Manggerong, Kemayuan dan Setu, semua total sekitar empat kampung. Biasanya dipakai buat masak, mandi, mencuci,' ujar Jauri.
-
Dimana sumur kuno ditemukan? Kelima sumur ini ditemukan di luar tembok benteng Tell El Kedwa, salah satu dari beberapa benteng besar yang ditemukan di kawasan tersebut.
-
Bagaimana sumur digunakan? Sumur ini diyakini menjadi bagian dari Jalan Militer Horus yang luas, sebuah rute kuno yang sering digunakan oleh para firaun.
-
Mengapa permukiman kuno dibangun di daerah tersebut? Meskipun sebagian A66 mengikuti jalur jalan Romawi kuno dari Scotch Corner ke Penrith, jalan raya ini memiliki sejarah yang lebih panjang lagi, telah digunakan selama sekitar 10.000 tahun. 'Persimpangan dan penyeberangan jalan dan sungai yang signifikan masih ditandai dengan monumen prasejarah, benteng Romawi, dan kastil abad pertengahan, sementara lembah subur telah mendukung masyarakat sejak akhir Zaman Es terakhir,' jelas Stephen Rowland, manajer proyek di Oxford Cotswold Archaeology.
-
Kapan kota kuno itu dibangun? Kota kuno ini tampaknya dibangun pada akhir abad ke-6 SM dan bertahan hingga abad ke-6 Masehi.
Bekas Tancapan Tongkat Bupati
Seperti dilansir dari humas.bandung.go.id, dikatakan jika sumur-sumur tersebut merupakan sisa dari tancapan tongkat yang dibawa oleh Bupati Bandung R.A.A Wiranatakusumah II yang ketika itu tengah beristirahat.
Disebutkan bahwa dalam perjalanan bupati sedang mencari ibu kota baru dan menyempatkan diri untuk beristirahat sejenak.
“Saat itu rombongan bupati serta para penggiringnya tengah menyusuri Sungai Cikapundung guna mencari tempat yang pantas untuk mendirikan pusat kota. Ketika bupati menancapkan tongkat kemudian ditarik kembali munculah air, kemdian lokasi tersebut selanjutnya dibuat sumur yang kelak disebut Sumur Bandung,” seperti tertulis di situsbudaya.id.
Namun terdapat pula versi lain yang menyebut jika sumur Bandung merupakan bekas tancapan nyere (lidi) dari Wiranatakusumah.
Digunakan untuk Pembangunan Kota Bandung
Terbentuknya sumur tersebut di masa lalu lantas dimanfaatkan masyarakat untuk membantu proses pembangunan dari gedung-gedung yang pada awal pendirian kota berjuluk Paris van Java tersebut.
Selain itu, terdapat informasi lain yang menyebut jika sumur Bandung langsung tercipta dalam satu malam dan begitu berperan bagi kebutuhan air untuk masyarakat di sana.
Bentuk Penghormatan Kepada Ibu Negara di Bandung
Tak hanya sampai di situ, dalam cerita yang termuat di situs wisatabdg.com, sumur-sumur bandung tersebut merupakan lambang penghormatan kepada sang istri raja yang berkuasa yang kala itu disebut Ibu Negara.
Dahulu, Ibu Negara yang dimaksud adalah Nyi Kentring Manik Mayang Sunda yang merupakan istri dari Prabu Siliwangi versi filologi Carita Parahiyangan sarga 3, Karya Tim Pimpinan Pangeran Wangsakerta, Atja & Edi S. Ekadjati (1989).
Akan Jadi Tujuan Wisata
©2020 Humas Kota Bandung/Editorial Merdeka.com
Sementara itu kabar terakhir yang diperoleh dikatakan bahwa salah satu sumur Bandung yang terletak di lahan bekas Palaguna Alun-alun Kota Bandung tersebut akan direvitalisasi menjadi sebuah destinasi wisata baru di Kota Bandung.
Menurut Wakil Wali kota Bandung, Yana Mulyana revitasasi tersebut merupakan bentuk pengenalan sejarah mengingat nilai historisnya yang cukup tinggi bagi peradaban di kota tersebut.
Pihaknya bersama PT Jaswita Jabar dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung ke depannya akan menjadikan destinasi tersebut sebagai wisata outdoor yang aman di masa pandemi Covid-19.
"Mudah-mudahan sumur ini bisa menjadi tujuan wisata. Karena memang memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi untuk Kota Bandung, Pemkot Bandung dan pihak terkait akan mengaktivasi sebagai tujuan dari wisata outdoor. Insyaallah aman meski di tengah pandemi," kata Yana beberapa waktu lalu. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
Baca SelengkapnyaSeorang warga pengrajin batu bata di Mojokerto, Jawa Timur tidak sengaja menemukan puluhan sumur saat mencangkul tanah.
Baca SelengkapnyaDahulu Bandung bernama Tatar Ukur, dengan daerah administratif sampai Garut dan Sukabumi
Baca SelengkapnyaDulunya, pendopo ini masih berbentuk sederhana. Atapnya ijuk dengan dinding bambu lalu berkembang jadi bangunan pertama di Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaPeninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.
Baca SelengkapnyaSebelum populer, jalur pendakian via Dusun Butuh lebih dikenal sebagai "jalur spiritual".
Baca SelengkapnyaSungai Citarum jadi bukti kalau orang Sunda zaman dulu merupakan bangsa akuatik.
Baca SelengkapnyaDahulu danau ini tercipta akibat erupsi gunung purba di Bandung
Baca SelengkapnyaJembatan-jembatan ini menjadi sumber pengairan bagi lahan pertanian dan perkebunan warga
Baca SelengkapnyaKota Padang merupakan salah satu wilayah yang cukup penting bagi pemerintah kolonial kala itu. Kini, beberapa jejak peninggalan mereka masih dijumpai.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu lalu, jalan ini pun sempat viral karena namanya yang sulit diucapkan.
Baca SelengkapnyaBendungan ini dulu jadi lokasi prewedding favorit para penjajah Belanda.
Baca Selengkapnya