Arkeolog Takjub, Saluran Pipa Tanah Liat Berusia 2.600 Tahun Ungkap Manusia Kuno Punya Kemampuan Manajemen Air
Arkeolog temukan pipa tanah liat berusia 2.600 tahun di Keeladii, tamil Nadu, India.
Saat menggali di situs arkeologi Keeladi di Tamil Nadu, India, arkeolog menemukan sebuah pipa tanah liat yang memperlihatkan manusia terdahulu sudah mempraktikkan kemampuan manajemen air pada 2.600 tahun lalu.
Kota kuno Keeladi di India selatan menjadi pengingat nenek moyang kita memiliki sejumlah trik yang cukup cerdas, di saat kita mengira perpipaan modern adalah puncak pencapaian manusia.
-
Mengapa arkeolog mengambil sampel tanah di kuburan kuno? Selama penggalian, arkeolog juga mengambil sampel tanah untuk dikirim dan dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan data tentang lingkungan dan flora, selain analisis antropologi tulang-tulang.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di bawah tanah? Dengan menggunakan detektor logam, seorang arkeolog menemukan sekumpulan benda logam yang tersembunyi di bawah tanah. Para ahli dari Museum Podřipské di Roudnice nad Labem, menemukan bahwa benda-benda tersebut merupakan bagian dari harta karun yang berasal dari Zaman Perunggu.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Bagaimana para arkeolog memetakan kota kuno tersebut? Dengan waktu yang terbatas karena ketinggian air Sungai Tigris terus meningkat, para peneliti berhasil dengan cepat memetakan kota tersebut.
-
Mengapa arkeolog mempelajari panci kuno? Kasus ini telah lama menjadi topik pembahasan para ilmuan arkeologi mengenai kesimpulan bagaimana alat-alat kuno digunakan oleh manusia purba dalam membuat makanan berdasarkan catatan tertulis.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
Dilansir Arkeonews, dalam penggalian itu ditemukan pipa tanah liat dari abad ke-6 SM. Sebelumnya, arkeolog menemukan saluran pembuangan terbuka, saluran tertutup, dan tangki-tangki kecil di Keeladi.
Situs arkeologi ini terletak sekitar 11 kilometer di sebelah tenggara Madurai. Situs ini menjadi semacam permata tersembunyi sejak peneliti Survei Arkeologi India K. Amarnath Ramakrishna menemukannya pada 2014.
Berbentuk silinder
Lebih dari 20.000 barang antik dan artefak telah ditemukan dalam sepuluh tahun terakhir; masing-masing mengungkap kisah masyarakat canggih yang pernah berkembang di sepanjang tepian Sungai Vaigai.
Penggalian mengungkap adanya saluran tertutup, saluran pembuangan terbuka, dan beberapa tangki kecil, yang semuanya menunjukkan sistem pengelolaan air yang direncanakan dengan sangat baik.
Namun, penemuan yang paling luar biasa adalah pipa tanah liat berbentuk silinder. Dari keajaiban teknik kuno ini, tampak orang-orang Keeladi melakukan lebih dari sekadar mengumpulkan air dalam pot tanah liat dari sungai.
- Arkeolog Temukan 4 Kerangka Manusia di Kuil Berusia 3.800 Tahun, Diyakini Pengikut Ajaran Penyembah Air
- Arkeolog Temukan Bukti Manusia Purba Pernah Tinggal di Saluran Aliran Lava Gunung Berapi
- Arkeolog Ungkap Temuan Penting Arca dan Batu Pion di Ujung Kulon, Ada Kaitan Peninggalan Hindu Saiwa Abad 7 Masehi
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
Menurut perwakilan Departemen Arkeologi Negara Bagian Tamil Nadu, pipa yang baru ditemukan itu terdiri dari enam struktur silinder yang panjangnya sekitar 36 cm dan lebar 18 cm.
Teknologi besi
Silinder-silinder ini dirakit dengan hati-hati untuk membentuk satu pipa tunggal yang berkesinambungan dengan panjang 174 sentimeter.
"Ini sudah digali sepenuhnya sekarang. Pipa ini berlanjut ke parit di sebelahnya. Ini bisa saja digunakan untuk mengalirkan air yang dilindungi," kata seorang perwakilan dari departemen.
Analisis berbagai artefak dari situs tersebut menunjukkan sejak abad ke-7 SM, masyarakat Tamil telah menjalankan pemukiman industri yang makmur. Hal ini menggeser garis waktu era Sangam dan asal-usul aksara Tamil jauh ke masa lalu.
Selain itu, artefak yang digali dari Keeladi menunjukkan orang Tamil telah mengetahui teknologi besi sejak 2172 SM, atau 4.200 tahun lalu.