Arkeolog Temukan Karya Seni Hewan Tertua di Dunia Berusia 130.000 Tahun, Begini Sosok Makhluknya
Patung ini diperkirakan sudah ada sejak 90.000 tahun sebelum lukisan gua mulai muncul di Eropa.
Patung ini diperkirakan sudah ada sejak 90.000 tahun sebelum lukisan gua mulai muncul di Eropa.
-
Di mana tim arkeolog menemukan perkakas batu dan kerangka manusia purba? Saat menjelajahi gua di Jerman, tim arkeolog menemukan koleksi langka artefak dan kerangka manusia purba, termasuk beruang gua.
-
Apa yang ditemukan para ahli paleontologi di Afrika Selatan? Para ahli paleontologi menemukan fosil bintang laut brittle atau biasa dikenal bintang rapuh, dari era Devonian di 'unit atas' Formasi Baviaanskloof di Afrika Selatan.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di dinding makam kerajaan kuno di Afrika Barat? Menurut sebuah penelitian baru, makam di Abomey, yang dulunya merupakan ibu kota Kerajaan Dahomey di Afrika Barat, mengandung protein yang mungkin hanya berasal dari darah manusia, yang mengukuhkan sejarah mengerikan di situs tersebut.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Afrika Selatan? Melansir Live Science, IFLScience, BBC Earth, dan Mongabay India, Rabu (3/7), ilmuwan-ilmuwan telah menemukan gundukan rayap aktif tertua di dunia yang telah dihuni selama puluhan ribu tahun.
-
Bagaimana para arkeolog mengungkap keberadaan desa purba tersebut? Tim arkeolog dari Institut Nasional untuk Penelitian Arkeologi e-realistis (INRAE) telah melakukan penelitian yang mendalam menggunakan teknologi LiDAR. Teknologi ini menggunakan laser yang diproyeksikan dari satelit untuk memindai tanah dan menemukan struktur potensial yang terkubur di bawah permukaan.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di bawah tanah? Dengan menggunakan detektor logam, seorang arkeolog menemukan sekumpulan benda logam yang tersembunyi di bawah tanah. Para ahli dari Museum Podřipské di Roudnice nad Labem, menemukan bahwa benda-benda tersebut merupakan bagian dari harta karun yang berasal dari Zaman Perunggu.
Arkeolog Temukan Karya Seni Hewan Tertua di Dunia Berusia 130.000 Tahun, Begini Sosok Makhluknya
Arkeolog menemukan patung ikan pari yang terbuat dari pasir berusia 130.000 tahun. Patung ini diperkirakan sudah ada sejak 90.000 tahun sebelum lukisan gua mulai muncul di Eropa.
Jika perkiraan itu benar, maka penemuan ini menjadikan relik itu sebagai karya seni berbentuk hewan tertua di dunia.
Sumber: IFL Science
Patung ini ditemukan pada 2018 di sepanjang tebing dekat Still Bay, sekitar 330 kilometer di sebelah timur Cape Town di pantai Afrika Selatan. Bentuk patung itu sangat mirip dengan bentuk ikan pari, meskipun ekornya patah.
- Arkeolog Temukan Sarang Burung Unta Tertua di Dunia Berusia 41.000 Tahun, Berisi 3.500 Cangkang Telur
- Arkeolog Temukan Minuman Anggur Berusia 6.000 Tahun, Terungkap Cara Manusia Prasejarah Membuatnya
- Arkeolog Temukan Gambar Hewan Ternak di Batu Berusia 4.000 Tahun, Jadi Bukti Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau Subur
- Arkeolog Temukan Makam Bangsawan Berusia 1.200 Tahun, Dikubur Bersama Korban Tumbal dan Harta Karun
Dalam studi baru, para peneliti di Universitas Nelson Mandela menyelidiki gagasan ini dan menyimpulkan bahwa objek tersebut dibuat dari pasir untuk menggambarkan ikan pari biru (Dasyatis chrysonata). Tim melapisi gambar ikan pari biru, yang berasal dari pantai selatan Afrika, dengan objek berbatu dan menyoroti bagaimana mereka sangat cocok dalam ukuran dan proporsi.
Menurut para peneliti, manusia purba mungkin telah menemukan ikan pari di sepanjang pantai dan menjiplaknya menjadi sebuah patung, seperti anak kecil yang membuat istana pasir.
"Mungkin saja ini satu-satunya contoh yang pernah diidentifikasi, tetapi kami selalu dapat berharap bahwa lebih banyak lagi yang akan terlihat," jelas Charles Helm, penulis utama studi dan peneliti dari Pusat Ilmu Paleosains Pesisir Afrika di Universitas Nelson Mandela, kepada IFLScience.
Menurut para peneliti, ikan pari itu mungkin dianggap makhluk penting bagi "seniman kuno".
"Pertama mungkin kemudahan melacak makhluk yang agak datar. Kedua mungkin nilainya sebagai sumber makanan. Ketiga mungkin memang berpotensi mematikan bagi orang-orang yang biasa berkeliaran di sepanjang pantai dan di muara, jadi itu mungkin menimbulkan rasa takut dan hormat," jelas Helm.
Sampai saat ini, para peneliti menggunakan teknik yang dikenal sebagai pendaran yang dirangsang secara optik. Teknik ini menunjukkan sudah berapa lama sebutir pasir terkena sinar matahari, sehingga menunjukkan sudah berapa lama bagian sedimen tersebut terkubur. Ini menunjukkan objek tersebut kemungkinan besar dibuat selama Zaman Batu Pertengahan, sekitar 130.000 tahun yang lalu.
Studi baru ini diterbitkan dalam jurnal Rock Art Research.