Ahli Geologi dan Arkeolog Menceritakan Detik-detik Punahnya Dinosaurus 66 Juta Tahun Lalu saat Dihantam Asteroid Besar
Ini detik-detik bagaimana dinosaurus punah dihantam asteroid.
Apakah semua dinosaurus benar-benar punah ketika asteroid menghantam Bumi 66 juta tahun yang lalu, atau ada yang berhasil selamat dari peristiwa kepunahan massal tersebut dan masih hidup hingga saat ini? Tidak ada bukti yang mendukung keberadaan mereka saat ini. Tidak ada kerabat Tyrannosaurus rex yang berkeliaran di hutan Siberia atau Apatosaurus yang berjalan-jalan di hutan hujan Kongo.
Pada tahun 1977, ahli geologi Amerika, Walter Alvarez, menemukan lapisan tipis tanah liat dengan kandungan logam iridium yang tidak biasa di pegunungan Apennine, Italia. Lapisan tanah liat ini terletak di antara batuan dari periode Cretaceous dan Paleogene, yang berasal dari waktu ketika dinosaurus menghilang. Iridium jarang ditemukan di Bumi, tetapi lebih umum dalam beberapa meteorit.
-
Apa penyebab kepunahan dinosaurus selain asteroid? Sumber: USA Today Membuka kembali perdebatan tersebut, sebuah studi baru mengatakan letusan gunung berapi mungkin telah mengganggu ekosistem dan mengancam keberlangsungan dinosaurus non-burung sebelum asteroid menabrak Bumi.
-
Mengapa dinosaurus punah? Temuan kami secara khusus mendukung gagasan bahwa vulkanisme telah mengganggu atmosfer dan iklim jauh sebelum asteroid,
-
Mengapa Dinosaurus punah? Batu besar yang dijuluki “kotak hitam” itu yang menyimpan sisa asteroid yang berbentuk gumpalan debu halus, yang diduga para peneliti pernah menghalangi sinar matahari. Kemudian, membuat suhu menjadi dingin, menghentikan fotosintesis, dan menghancurkan rantai makanan pada kala itu.
-
Kapan asteroid jatuh ke bumi dan menyebabkan kepunahan dinosaurus? Sebuah fosil mamalia plasental hanya ditemukan pada batu yang berusia lebih muda daripada 66 juta tahun, bertepatan dengan waktu jatuhnya asteroid di bumi.
-
Kapan dinosaurus punah? Sebelum ini, para ilmuwan telah berdebat tentang apa penyebab dari lenyapnya tiga perempat kehidupan di Bumi 66 juta tahun yang lalu ini.
Bekerja sama dengan ayahnya, Luis, seorang fisikawan pemenang Nobel, Walter Alvarez mengembangkan teori bahwa sebuah asteroid raksasa menghantam Bumi 66 juta tahun yang lalu. Dampak ini meninggalkan jejak iridium di seluruh dunia dan memicu bencana besar yang memusnahkan dinosaurus dan banyak spesies hewan serta tumbuhan lainnya di darat dan laut.
Awalnya, banyak ilmuwan menolak teori ini. Namun, pada tahun 1991, ahli geologi menemukan kawah besar yang terkubur di bawah dasar laut di Semenanjung Yucatán, Meksiko. Kawah ini diyakini sebagai tempat di mana asteroid, dengan diameter sekitar 10 kilometer, menghantam Bumi.
Tabrakan tersebut sangat dahsyat sehingga mengirim triliunan ton debu dan batuan cair ke langit. Banyak potongan batuan cair jatuh kembali ke Bumi, menyebabkan kebakaran besar di mana-mana. Selimut tebal debu di atmosfer memblokir sebagian besar sinar matahari, menyebabkan suhu di seluruh dunia turun drastis.
Bumi menjadi tempat yang dingin dan tandus selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad. Kehilangan sinar matahari membunuh banyak tumbuhan. Tanpa makanan, dinosaurus pemakan tumbuhan besar seperti Triceratops cepat punah.
Hal ini juga menyebabkan pemangsa besar seperti Tyrannosaurus rex kehabisan mangsa, sehingga mereka juga mati. Namun, hewan-hewan kecil seperti mamalia, kadal, dan kura-kura bisa beradaptasi.
Mereka bisa bersembunyi di dalam lubang dan hidup dengan berbagai jenis makanan. Ikan yang hidup di sungai dan danau juga terlindungi oleh habitat air mereka. Dan yang bertahan hidup bersama mereka: burung, satu-satunya dinosaurus yang masih ada.