Terinspirasi dari Letusan Gunung, Ilmuwan Temukan Cara Agar Bumi Tak Semakin Panas
Para peneliti sedang mengeksplorasi kemungkinan penggunaan debu berlian sebagai alternatif untuk mendinginkan suhu di planet Bumi.
Beberapa ilmuwan baru-baru ini telah melakukan penelitian mendalam mengenai berlian yang dapat mendinginkan bumi. Menurut data dari Copernicus Climate Change Service (C3S), suhu rata-rata global pada tahun 2023 mencatatkan rekor tertinggi yang pernah ada.
Hal ini berakibat pada terjadinya gelombang panas, kekeringan, dan kebakaran hutan yang lebih sering. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti mencairnya gletser dan meningkatnya suhu lautan.
-
Bagaimana cara para pendaki menyelamatkan diri saat Gunung Dempo meletus? Dalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan diri turun ke bawah dan selamat hingga ke kaki gunung.
-
Bagaimana cara menjaga sopan santun saat mendaki Gunung Lawu? Setiap pendaki diingatkan untuk menjaga etika dan tidak merusak alam sekitar, sekaligus menjauhi kata-kata kasar yang dapat dianggap sebagai tindakan tidak hormat terhadap Gunung Lawu. Beberapa kasus kehilangan dan tersesatnya pendaki di Gunung Lawu diyakini memiliki keterkaitan dengan perilaku kurang sopan dan kurangnya kepatuhan terhadap etika.Masyarakat setempat mempercayai bahwa meremehkan keberadaan Gunung Lawu atau tidak menjaga sopan santun dapat menyebabkan kejadian tidak diinginkan.Oleh karena itu, para pendaki didorong untuk memahami bahwa hubungan dengan alam bukan hanya sekedar petualangan fisik, melainkan juga interaksi spiritual
-
Bagaimana cara agar terhindar dari kekuatan gaib di Gunung Ciremai? Setiap pengunjung yang datang diminta untuk menjatuhkan kaki ke tanah sebanyak tiga kali, dan kemudian mengucapkan salam. Ini dianggap dapat memperoleh perlindungan dari kekuatan gaib.
-
Bagaimana cara mencegah demam berdarah? Salah satu cara yang paling terkenal dalam mencegah demam berdarah pada anak ialah dengan melakukan 3M atau menguras, menutup dan mengubur. Lantas, apa saja tanda-tanda demam berdarah pada anak dan bagaimana cara mencegahnya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Healthline: Apa Itu Demam Berdarah pada Anak? Demam berdarah atau DBD adalah penyakit infeksi akibat virus Dengue yang menular melalui gigitan nyamuk. Biasanya, penyakit ini menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot. Demam berdarah bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali anak-anak.
-
Mengapa letusan Gunung Ruang berbahaya? Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status gunung tersebut menjadi level awas mengingat aktivitas vulkanik yang semakin meningkat dan membahayakan warga sekitar.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi dampak dari pemanasan global, mulai dari pengurangan emisi karbon hingga penerapan teknologi baru.
Melansir dari laman Earth, Selasa (29/10), tim peneliti yang dipimpin oleh ilmuwan iklim Sandro Vattioni dari ETH Zurich, Swiss, mengemukakan ide inovatif ini. Mereka meneliti potensi debu berlian sebagai solusi untuk mendinginkan planet Bumi.
Debu berlian dapat berfungsi sebagai aerosol. Aerosol adalah partikel kecil yang dapat terdispersi di udara dan memiliki kemampuan untuk memantulkan sinar matahari kembali ke luar angkasa. Dengan memantulkan lebih banyak cahaya matahari, jumlah panas yang diserap oleh bumi dapat berkurang secara signifikan.
Dalam artikel ilmiah yang diterbitkan oleh para ilmuwan di jurnal Geophysical Research Letters, mereka menemukan bahwa penyebaran sekitar lima juta ton debu berlian ke atmosfer setiap tahun dapat menurunkan suhu Bumi hingga 1,6 derajat Celsius. Hasil ini diperoleh melalui penggunaan model iklim tiga dimensi.
Para peneliti membandingkan berbagai jenis aerosol yang dapat digunakan untuk mendinginkan bumi, dan setelah melakukan serangkaian perbandingan, mereka menemukan bahwa debu berlian adalah pilihan yang paling efektif. Hal ini disebabkan oleh kemampuan partikel berlian dalam memantulkan cahaya dan panas dengan efisiensi yang tinggi. Selain itu, partikel-partikel ini dapat bertahan di atmosfer cukup lama tanpa mudah menggumpal.
Namun, para peneliti memperkirakan bahwa proses ini akan memakan waktu yang tidak singkat, yaitu sekitar 45 tahun. Ini berarti bahwa akan dibutuhkan jumlah berlian yang cukup besar untuk mencapai tujuan tersebut. Meskipun demikian, penelitian ini memberikan harapan baru dalam upaya untuk mengatasi perubahan iklim yang semakin mendesak.
Letusan Gunung Pinatubo
Para ilmuwan mengambil inspirasi dari letusan Gunung Pinatubo di Filipina yang terjadi pada tahun 1991. Letusan tersebut diketahui mampu menurunkan suhu Bumi hingga 0,5 derajat Celsius dalam beberapa tahun, disebabkan oleh pelepasan jutaan ton sulfat ke atmosfer.
Partikel-partikel yang dihasilkan dari letusan itu berfungsi untuk memantulkan sinar matahari, sehingga berkontribusi dalam mendinginkan suhu Bumi.
Namun, eksperimen yang menggunakan sulfur dioksida buatan ternyata membawa risiko yang signifikan, seperti terjadinya hujan asam, kerusakan lapisan ozon, dan gangguan pada pola cuaca.
Oleh karena itu, para peneliti memutuskan untuk beralih menggunakan berlian sebagai alternatif. Sifat kimia dari berlian yang lebih stabil dianggap lebih aman, karena tidak akan menyebabkan pembentukan hujan asam yang merugikan.
Sulfur Dioksida
Debu berlian yang bernilai tinggi menjadi salah satu kendala utama dalam mewujudkan teori ini. Selain itu, berlian juga tergolong sumber daya yang tidak terbarukan dan memiliki jumlah yang terbatas. Para peneliti pun mencari alternatif lain selain berlian, salah satunya adalah sulfur dioksida.
Meskipun demikian, sulfur dioksida memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Senyawa ini dapat memicu terjadinya hujan asam, merusak lapisan ozon, serta mengganggu pola cuaca yang ada.
Selain itu, sulfur dioksida menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu, yang dapat menyebabkan penangkapan panas dan mengganggu keseimbangan iklim.