Ada Syarat Minimal Tinggi Badan, Pendaftaran Mahasiswa Baru di Universitas Vietnam Ini Tuai Kontroversi
Pihak kampus masih akan menerima pengecualian dalam kondisi tertentu.
Pihak kampus masih akan menerima pengecualian dalam kondisi tertentu.
-
Apa kendala utama pendaftaran siswa baru? 'Kalau sekarang harus buat akun dulu dan itu antre sangat lama. Terus antre di ruang sini. Terus antre lagi di scan. Dan ini membuat orang tua semakin repot. Saya sudah dua hari ini mengurus beginian, dan sampai sekarang belum selesai,' kata Titin Sumarni, salah satu orang tua calon peserta didik baru.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Mengapa mahasiswa butuh perut yang kuat? Baik untuk tujuan kebugaran, menarik perhatian lawan jenis atau demi rasa percaya diri, banyak mahasiswa yang melatih tubuh mereka.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Bagaimana UT menjangkau mahasiswa baru? Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Pemasaran dan Kerja Sama Universitas Terbuka, Ali Tarigan mengatakan pun bekerja sama dengan mitra-mitranya untuk menyebarluaskan mengenai UT.
-
Apa yang ditawarkan kepada universitas? Bareskrim Polri mengimbau kepada seluruh Universitas di Indonesia agar tidak mudah tergiur dengan program magang yang ditawarkan oleh pihak luar.
Ada Syarat Minimal Tinggi Badan, Pendaftaran Mahasiswa Baru di Universitas Vietnam Ini Tuai Kontroversi
Vietnam dinilai cukup progresif dalam bidang pendidikan.
Namun, baru-baru ini Sekolah Bisnis dan Manajemen (HSB) Universitas Nasional Vietnam, menuai kritik. Ini disebabkan syarat masuk ke lembaga pendidikan ini berdasarkan tinggi badan.
Melansir Deutsche Welle, syarat masuk bagi calon mahasiswa perempuan harus memiliki tinggi badan minimal 1,58 meter. Sedangkan bagi calon mahasiswa laki-laki, minimal tinggi badan jika ingin masuk ke perguruan tinggi ini yaitu 1,65 meter.
Pihak kampus masih akan menerima pengecualian dalam kondisi tertentu.
Setelah surat kabar daring Vietnam Tuoi Tre pertama kali melaporkan kriteria tinggi badan ini untuk penerimaan mahasiswa baru, hal itu memicu perdebatan sengit di media sosial.
Pada tanggal 6 Juni, pihak universitas menyesuaikan kriteria pendaftaran baru setelah Kementerian Pendidikan memerintahkan universitas untuk meninjau persyaratan ini.
HSB akhirnya menghapus persyaratan tinggi badan untuk tiga dari empat program sarjana yang ditawarkannya.
Aturan tersebut sekarang hanya berlaku untuk satu mata kuliah, Manajemen dan Keamanan.
HSB tidak menanggapi permintaan komentar DW perihal penyesuaian syarat tersebut..
Hanya saja, HSB membenarkan kriteria seleksi tersebut dengan mengatakan bahwa sekolah tersebut bertujuan untuk melatih para pemimpin masa depan dan manajer yang unggul untuk sektor publik dan swasta.
Pihak sekolah meyakini tinggi badan merupakan faktor penentu, terutama dalam hal kepemimpinan dan kepercayaan diri.
Tetapi apakah benar-benar ada hubungan antara tinggi badan dan kepercayaan diri?
Andrea Abele-Brehm, seorang psikolog sosial di Universitas Erlangen-Nuremberg di Jerman, mengatakan kepada DW bahwa ada korelasi antara tinggi badan dan rasa percaya diri, tetapi korelasi itu relatif kecil dan ambigu.
"Hal ini telah dibuktikan oleh banyak penelitian dari AS, Eropa, dan Asia Timur," kata Brehm.
Penyimpangan ekstrem dari tinggi badan rata-rata, yaitu menjadi sangat pendek atau tinggi, dapat berdampak pada rasa percaya diri, menurut penelitian tersebut. Namun bagi orang-orang dengan tinggi badan rata-rata, pengaruhnya dapat diabaikan, kata ahli tersebut.
Berdasarkan data dari Institut Gizi Nasional Vietnam untuk tahun 2019-2020, tinggi rata-rata perempuan Vietnam yaitu 1,56 meter dan 1,68 meter untuk pria.
Akan tetapi, Kantor Statistik Nasional (GSO) Vietnam mengatakan bahwa lembaga tersebut tidak secara sistematis mengumpulkan data tentang distribusi tinggi di antara populasi.
DW kemudian menggunakan data dari Asia Timur untuk menentukan simpangan baku, yang untuk wanita adalah 5,74 sentimeter dan untuk pria adalah 6,73 sentimeter.
Ini berarti bahwa setiap wanita yang 5,74 sentimeter di atas atau di bawah rata-rata dan setiap pria yang 6,73 sentimeter di atas atau di bawah rata-rata dianggap memiliki tinggi rata-rata.
Dalam kasus Vietnam, ternyata wanita yang tingginya antara 1,5 dan 1,65 meter, dan pria yang tingginya antara 1,61 meter dan 1,75 meter, memiliki tinggi "normal".
Oleh karena itu, persyaratan tinggi badan HSB mendiskriminasi sebagian besar penduduk Vietnam yang memiliki tinggi badan rata-rata.
"Jika pembatasan tersebut diterapkan oleh HBS, tentu saja itu merupakan diskriminasi dan menurut saya harus ditolak," kata Abele-Brehm.
Salah satu bidang yang terbukti menguntungkan bagi tinggi badan adalah daya beli.
Banyak penelitian internasional menunjukkan bahwa orang tinggi menikmati keuntungan ekonomi.
Hal ini disebabkan oleh persepsi sosial yang keliru bahwa mereka lebih kompeten atau tegas meskipun tidak ada hubungan nyata antara tinggi badan dan kompetensi.
Abele-Brehm percaya bahwa tanggung jawab lembaga pendidikan adalah untuk memerangi stereotip dan berkontribusi pada kemajuan masyarakat.
"Anda harus mengatasi stereotip seperti itu, karena jika tidak, lembaga hanya akan memperkuatnya," katanya.
Penerapan tinggi badan sebagai kriteria penerimaan di HBS bertentangan dengan tujuan universitas yang sebenarnya untuk mendidik mahasiswa yang dibimbing oleh sains dan akal sehat.