Arkeolog Kaget Temukan Jejak Kami Manusia Berusia 115.000 Tahun di Lokasi Tak Terduga Ini
Arkeolog menemukan tujuh jejak kaki yang terpisah di antara jejak hewan purba.
Sekelompok arkeolog menemukan jejak kaki manusia tertua di Semenanjung Arabia di antara jejak hewan prasejarah. Jejak kaki ini menandai penemuan signifikan dalam studi migrasi manusia dan kehidupan sebelum Zaman Es. Fosil jejak kaki tersebut ditemukan di wilayah dasar danau khusus di Arab Saudi bagian utara, terdiri dari tujuh jejak kaki yang terpisah.
“Di sini, kami melaporkan jejak kaki mamalia hominin dan non-hominin serta fosil dari deposit danau Alathar di Gurun Nefud bagian barat, Arab Saudi,” kata para peneliti, dikutip dari laman Earth, Kamis (9/1).
-
Di mana fosil manusia purba ditemukan? Fosil ini ditemukan di gua Heaning Wook Bone di Cumbria, Inggris.
-
Fosil apa yang ditemukan di situs Jebel Irhoud selain fosil manusia? Mereka menemukan tengkorak tambahan, tulang-tulang manusia lainnya, peralatan batu, dan tulang rusuk zebra dan rusa yang menunjukkan bukti nyata bahwa hewan tersebut disembelih untuk dimakan.
-
Kapan fosil Homo sapiens di Jebel Irhoud ditemukan? Dengan menggunakan berbagai metode, tim menentukan temuan tersebut berusia sekitar 300.000 tahun.
-
Apa saja yang ditemukan di Jebel Irhoud selain fosil Homo sapiens? Sumber: Ancient Origins Phys.Org melaporkan, tengkorak, gigi, dan tulang panjang sekitar lima Homo sapiens, bersama dengan perkakas batu dan tulang hewan, ditemukan di Jebel Irhoud, Maroko, sejak 2004.
-
Bagaimana fosil manusia purba di Sangiran ditemukan? Fosil ini pertama kali ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada tahun 1934 dengan bantuan penduduk setempat.
-
Kapan perkiraan munculnya Homo sapiens berdasarkan fosil Jebel Irhoud? Para peneliti dari Jebel Irhoud di Maroko, yang diberi tanggal sekitar 300.000 tahun yang lalu, dianggap sebagai Homo sapiens awal oleh beberapa ahli antropologi.
“Kami berpendapat jejak kaki tersebut berasal dari zaman interglasial terakhir dan karena itu sezaman dengan penyebaran awal Homo sapiens di luar Afrika, kemungkinan besar mewakili bukti paling awal dari spesies kita di Semenanjung Arab.”
Hubungan antara manusia purba, Afrika, dan Arab berakar pada pola migrasi yang membentuk sejarah manusia. Kebanyakan ilmuwan meyakini manusia modern, Homo sapiens, pertama kali berevolusi di Afrika sekitar 200.000 tahun yang lalu.
Dari sini, mereka mulai menyebar ke seluruh dunia. Arab memainkan peran penting sebagai “pintu gerbang” bagi manusia purba ini. Terletak di antara Afrika dan Asia, Semenanjung Arab menjadi jembatan darat, memungkinkan manusia bermigrasi dari Afrika ke belahan dunia lain.
Seiring berjalannya waktu, bentang alam Arab yang beragam, mulai dari gurun hingga wilayah pesisir, menawarkan sumber daya yang membantu manusia purba bertahan hidup dan menetap di wilayah tersebut.
Studi Eksperimental
Ketika manusia purba berpindah melalui Arab, mereka tidak sekadar melewatinya; mereka menjadikannya rumah mereka. Bukti menunjukkan manusia beradaptasi dengan lingkungan gurun yang keras, mengembangkan peralatan, dan membangun komunitas.
- Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Berusia 6.000 Tahun Saat Menggali 9 Kuburan, Ada Kalung Berhiaskan Ribuan Manik-Manik
- Arkeolog Temukan Mata Tombak Berusia 50.000 Tahun Terbuat dari Tulang Kuda, Ini Spesies Manusia yang Membuatnya
- Arkeolog Temukan 4 Kerangka Manusia di Kuil Berusia 3.800 Tahun, Diyakini Pengikut Ajaran Penyembah Air
- Arkeolog Temukan Kuil Berusia 4.000 Tahun Bersama Kerangka Manusia, Terkubur di Bawah Gurun Pasir
Namun, teori tentang waktu pasti kedatangan Homo sapiens di Arab terus berubah.
Dasar danau, yang dalam bahasa Arab diberi nama “jejak”, tampaknya merupakan tempat yang sibuk lebih dari 100.000 tahun yang lalu. Para ilmuwan mencatat jejak kaki – yang ditemukan dalam kondisi pelestarian serupa – kemungkinan besar dihasilkan dalam jangka waktu yang sangat singkat.
“Sebuah studi eksperimental terhadap jejak kaki manusia modern di dataran lumpur menemukan bahwa detail halus hilang dalam waktu dua hari dan jejak kaki menjadi tidak dapat dikenali dalam waktu empat hari, dan pengamatan serupa telah dilakukan untuk jejak mamalia non-hominin lainnya,” jelas para peneliti.
Jejak Kaki Homo Sapiens
Beberapa teori telah diajukan tentang primata tegak pada masa itu. Semakin banyak bukti menunjukkan jejak tersebut ditinggalkan oleh anggota spesies kita sendiri, Homo sapiens.
“Tujuh jejak kaki hominin telah diidentifikasi dengan pasti dan, mengingat fosil dan bukti arkeologi penyebaran H. sapiens ke Levant dan Arabia selama era 130.000 hingga 80.000 tahun yang lalu, dan tidak adanya Homo neanderthalensis dari Levant pada waktu itu, kami berpendapat bahwa H. sapiens bertanggung jawab atas jejak di Alathar,” kata para peneliti.
Lebih lanjut, para ahli mencatat ukuran jejak kaki Alathar lebih konsisten dengan ukuran jejak kaki H. sapiens awal dibandingkan H. neanderthalensis. Para ilmuwan tidak menemukan tanda atau jejak perkakas maupun pisau pada tulang hewan yang ditemukan di situs tersebut. Ini diduga karena manusia purba tersebut hanya mampir sebentar di tempat itu untuk mengambil air.
Hasil penelian ini diterbitkan dalam jurnal Science Advances.