Arkeolog Temukan Sepatu Tentara Romawi Berusia 2.000 Tahun, di Bagian Solnya Ada 60 Paku
Arkeolog di Jerman menemukan lubang selokan kuno yang berisi sepatu tentara Romawi.
Bayangkan berjalan di atas kasur dengan 60 paku. Begitulah yang dirasakan tentara Romawi kuno setelah penemuan baru-baru ini di Halter am See, Jerman, dikonfirmasi.
Arkeolog menemukan sepatu tentara Romawi berusia 2.000 tahun di sebuah lubang selokan kuno dalam sebuah proyek penggalian di dekat bekas lokasi pangkalan militer Romawi dan pemukiman sipil di Aliso.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di dalam guci perunggu asal Romawi? Salah satu pemakaman kremasi, yang ditemukan pada pertengahan Agustus tahun ini, sangat menarik, karena para arkeolog menemukan abu manusia yang terbakar yang ditaruh di dalam bejana perunggu asal Romawi, seperti dikutip dari Miami Herald, Kamis (19/9).
-
Sandal apa yang ditemukan oleh para arkeolog di dekat benteng Romawi di Bavaria? Para peneliti menemukan alas kaki bergaya militer tersebut saat melakukan penggalian di pemukiman sipil di pinggiran benteng militer Romawi di dekat Oberstimm, sebuah kota di negara bagian Bavaria.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di saluran pembuangan kuno Romawi? Arkeolog menemukan patung dewa Yunani, Hermes, dengan panjang 2 meter, di Bulgaria tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Yunani.
-
Bagaimana cara arkeolog menentukan usia sandal Romawi yang ditemukan di Spanyol? Sandal Romawi yang masih utuh, milik seorang pria Romawi sekitar 2.000 tahun yang lalu, ditemukan selama penggalian arkeologi di Lucus Asturum (sekarang Lugo de Llanera di Asturias, utara Spanyol). Pemukiman Romawi ini dulunya adalah pusat administrasi dan pusat komunikasi di utara Semenanjung Iberia antara abad pertama hingga keempat Masehi.
-
Di mana lokasi tembok jebakan Romawi yang ditemukan oleh tim arkeolog? Dalam penelitian terbaru di hutan Dosonne della Melia di Calabria, ditemukan sebuah tembok batu membentang sepanjang 2,7 km.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan kompleks Romawi ini? Penggalian penyelamatan telah dilakukan di tambang tersebut oleh Kantor Pelestarian Monumen dan Arkeologi sejak tahun 1990-an. Menariknya, penelitian terbarunya menemukan serangkaian bangunan dan ruangan Romawi besar yang termasuk dalam kompleks dengan luas setidaknya 500 meter persegi.
Lokasi itu diidentifikasi pada 2010 tapi museum Aliso sudah ada di sana selama 30 tahun. Temuan sepatu kuno itu tetap mengejutkan tim arkeolog karena alas kaki semacam itu termasuk jarang ditemukan di Jerman. Demikian dikatakan kantor humas Landschaftsverband Westfalen-Lippe (LWL) Frank Tafertshofer, seperti dilansir Art net. Akhir Juni lalu sepatu kuno lainnya ditemukan di Jerman.
Arkeolog dipanggil ke lokasi sebelum pemasangan kabel fiber optik bisa dilanjutkan.
Mengingat lokasinya, para ahli diharapkan akan menemukan sejumlah benda kuno lain di lokasi itu. Ternyata benar saja, arkeolog menemukan "lubang selokan kuno yang terawetkan dengan baik" di dinding kayu, kata rilis pers.
Sudah tidak terpakai
Selain itu tim juga menemukan dua lubang yang dulunya digunakan sebagai oven untuk memanggang roti bagi penduduk dan sebuah benda permainan dari kaca. Masih di lokasi yang tidak jauh, arkeolog juga menemukan dua lubang sampah.
Lubang sampah Romawi itu tersebar di kawasan itu.
- Arkeolog Temukan Cincin Emas Berusia 1.800 Tahun, Berhias Permata Bergambar Dewi Romawi Kuno
- Menggali di Telaga Pemandian Kuno, Arkeolog Temukan Bangunan Romawi Berusia 1.500 Tahun
- Arkeolog Temukan Lantai Mosaik Berusia 2.000 Tahun Bergambar Lumba-Lumba, Dibuat Orang Kaya Romawi
- Arkeolog Temukan Benih Tanaman Beracun dalam Tulang Hewan, Narkotika Orang Romawi Kuno
"Itu pertama kalinya kami menemukan sesuatu di lubang sampah Romwi," kata Tafertshofer.
"Sampah di masa lalu itu merupakan barang berharga bagi arkeolog hari ini."
Dengan menyisir tumpukan sampah itu menggunakan detektor logam, mereka menemukan harta karun sebenarnya dari penggalian itu—sepatu prajurit.
“Mengapa kami menemukan sepatu bot (sebenarnya lebih seperti sandal) milik seorang prajurit Romawi di sana?” kata Tafertshofer.
“Kemungkinan besar dia membuangnya karena sudah tidak terpakai lagi (sampah) dan dia tidak membutuhkannya lagi.”
Saat itu tidak ada prajurit perempuan di Romawi.
Tentara Romawi memakai sepatu semacam itu untuk berjalan di daerah rawa. Sepatu ini biasanya terbuat dari kulit. Solnya dibuat dari paku tempa tangan yang dipalu melalui tiga lapisan kulit binatang, membentuk sol dengan ujung paku yang runcing menghadap ke bawah dan berfungsi seperti sepatu khusus. Pada saat yang sama, bagian atasnya yang datar membentuk fondasi yang kokoh untuk langkah para prajurit.
"Karena pasukan Romawi tidak memakai kaus kaki, berlari di atas alas kaki berpaku rasanya seperti pijatan," kata arkeolog Dr. Bettina Tremmel dalam rilisnya.
Meskipun kulit caliga sudah lama terurai kembali ke dalam tanah berpasir, arkeolog masih bisa menemukan susunan utuh 60 paku yang masih sempurna, sehingga identifikasinya tidak dapat disangkal.
Tim arkeolog memindahkan seluruh blok tanah yang berisi caliga berharga tersebut menggunakan plester, untuk mengambilnya dari tanah dalam keadaan utuh.