Arkeolog Temukan Minuman Anggur Berusia 6.000 Tahun, Terungkap Cara Manusia Prasejarah Membuatnya
Temuan ini juga menjadi sampel anggur tertua yang ditemukan di Eropa.
Temuan ini juga menjadi sampel anggur tertua yang ditemukan di Eropa.
-
Bagaimana para arkeolog mengidentifikasi permukiman Neolitikum Akhir atau Zaman Perunggu Tengah? Mereka juga menemukan bukti lahan pertanian Romawi dan desa-desa kecil, lengkap dengan berbagai artefak seperti pecahan peralatan makan mewah yang diimpor dari Prancis modern dan bros berbahan campuran tembaga. Mereka juga menemukan bekas pemukiman dari Neolitikum Akhir atau Zaman Perunggu Tengah (1600 hingga 1200 SM), dengan ciri adanya parit, lubang tiang, lubang, dan selokan. Ditemukan juga banyak perkakas batu dan pecahan tembikar di situs tersebut.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Desa Zaman Perunggu Must Farm? Para arkeolog juga menemukan berbagai artefak serta sisa makanan. Arkeolog Temukan Desa Zaman Perunggu Berusia 3.000 Tahun, Dibangun Terapung di Atas Sungai Arkeolog Inggris menemukan desa Zaman Perunggu yang masih lengkap dengan permukiman warga. Dulunya ini adalah desa yang kecil dan nyaman.Ada lima rumah berbentuk bulat berbentuk panggung, dibangun di atas tiang setinggi sekitar 2 meter, berada di atas sungai yang berkelok-kelok di timur Inggris.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di desa Zaman Perunggu, Must Farm? Arkeolog di Inggris menemukan meja makan di desa Zaman Perunggu, Must Farm di dekat daerah Peterborough. Must Farm juga dikenal sebagai "Pompeii-nya Inggris".Desa yang hancur karena kebakaran ini menyimpan sejumlah artefak penting seperti tekstil, perkakas kayu, dan bahkan sisa makanan.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi? Para ahli paleontologi menemukan spesies cumi-cumi vampir yang sebelumnya tidak diketahui.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Gurun Yudea? Arkeolog menemukan empat pedang Romawi berusia 1.900 tahun di dalam sebuah gua di Gurun Yudea, Israel.
-
Bagaimana cara para arkeolog meneliti tengkorak gadis Yunani tersebut? Berfokus pada kerangka gadis ini, yang jelas-jelas tidak hidup hingga dewasa, memungkinkan kita untuk berspekulasi tentang evolusi biologis, makna pemuda Yunani di zamannya, dan jalur yang diambil gadis-gadis dari masa kanak-kanak hingga menjadi wanita dewasa.
Arkeolog Temukan Minuman Anggur Berusia 6.000 Tahun, Terungkap Cara Manusia Prasejarah Membuatnya
Sampel anggur tertua yang tercatat di Eropa berhasil ditemukan para arkeolog di permukiman prasejarah Dikili Tash, Yunani Utara. Sampel tersebut berasal dari tahun 4200 SM dan menjadi kunci yang mengungkap cara hidup manusia pada Zaman Neolitikum.
Dilansir Greek Reporter, situs arkeologi ini digali oleh para arkeolog Yunani dan Prancis di dekat kota modern Kavala yang berasal dari Zaman Neolitikum (6.400-4.000 SM) dan Zaman Perunggu (3.000-1.100 SM). Para arkeolog juga menemukan peninggalan dari zaman Helenistik dan Romawi hingga puncaknya, menara Bizantium.
Penggalian arkeologi ini berhasil menemukan “Dikili Trash” dalam bahasa Turki, yang berarti “batu tegak” berasal dari zaman Ottoman atau Kekaisaran Utsmaniyah. Ini mengacu pada monumen penguburan Romawi yang berdiri di sepanjang Via Egnatia (jalan Romawi yang menghubungkan pantai Adriatik ke Bizantium), dekat pintu masuk timur kota kuno Filipi dan sangat dekat dengan pemukiman prasejarah.Penemuan paling menarik di Dikili Tash menurut para arkeolog, adalah bukti pembuatan anggur paling awal di Eropa.
Analisis residu pada bejana dan biji anggur menunjukkan penduduknya telah memproduksi anggur sejak 4.300 SM.
- Saat Menjelajahi 'Gua Orang Mati', Arkeolog Temukan Tulang Belulang Anak-Anak Berusia 3.500 Tahun
- Arkeolog Temukan Patung Kuda Pertama Buatan Manusia Berusia 35.000 Tahun, Dipahat dari Gading Gajah Purba
- Arkeolog Temukan Karya Seni Hewan Tertua di Dunia Berusia 130.000 Tahun, Begini Sosok Makhluknya
- Arkeolog Temukan Makam Bangsawan Berusia 1.200 Tahun, Dikubur Bersama Korban Tumbal dan Harta Karun
“Ini adalah penemuan yang mengesankan dan penting,” kata arkeolog dari Ephorate of Prehistoric and Classical Antiquities ke-17 dan salah satu direktur penggalian di Dikili Tash, Dimitra Malamidou.
“Selama penggalian yang dilakukan di sebuah rumah di situs arkeologi, yang disebut Rumah 1, sejumlah buah anggur berkarbonisasi yang telah diperas ditemukan di dalam pot, sebuah fakta yang membuktikan adanya ekstraksi jus dari buah anggur," jelas Malamidou.
“Selama ini kita mengetahui bahwa orang meminum anggur pada Zaman Perunggu (sejak abad ke-12 SM), namun kini kita mengetahui bahwa proses pembuatan anggur sudah dikenal jauh sebelum Zaman tersebut, yaitu sejak 4200 SM."
Penemuan Dikili Tash merupakan salah satu penemuan yang paling signifikan, di mana reruntuhan bangunan yang ditemukan berbingkai kayu dari zaman Neolitikum Akhir. Struktur ini memberikan informasi penting tentang teknik bangunan dan gaya hidup penghuni awal.
Para arkeolog menemukan sebuah rumah, yang dihancurkan sekitar tahun 4900 SM, dijuluki “rumah bucranium”. Hunian ini memiliki elemen dekoratif yang unik, yaitu struktur tanah liat yang menggabungkan bagian belakang tengkorak banteng peliharaan.
Penggalian juga menemukan perkakas batu, bejana tanah liat yang dibakar untuk memasak dan menyimpan, ornamen pribadi seperti manik-manik dan liontin, dan amphorae dengan hiasan yang dicat, yang menjelaskan kehidupan sehari-hari masyarakat di Dikili Tash.
Mereka juga menemukan sejumlah besar sisa tanaman yang hangus, termasuk arang kayu yang digunakan sebagai bahan bangunan atau bahan bakar, serta biji-bijian dan buah-buahan yang dibawa ke lokasi untuk dimakan atau untuk tujuan lain (misalnya obat-obatan, bahan bakar, bahan bangunan, atau bahan tenun).
Kajian antrakologi menunjukkan keanekaragaman yang kaya dalam kanopi hutan di dekat lokasi dan mengungkapkan, antara lain, penggunaan intensif pohon buah-buahan (misalnya apel, pir, plum, dan buah ara) oleh penghuni lokasi pada masa Neolitikum.
Studi arkeobotani menegaskan bahwa sebagian besar pohon-pohon ini dieksploitasi untuk diambil buahnya, yang dapat dikonsumsi sendiri atau dimasukkan sebagai bahan makanan. Makanan nabati utama selama Neolitikum dan Zaman Perunggu adalah sereal dan kacang-kacangan, seperti yang terjadi di seluruh Laut Aegea selama periode ini. Berbagai spesies gandum, barley, lentil, kacang polong, dan pahit vetch adalah tanaman utama yang dibuktikan di Dikili Tash.